Antiklimaks! Gara-Gara Ucapan Puan, PDIP Batal Berlaga di Pilgub Sumbar -->

Silakan ketik kata kunci

Recent Posts

Antiklimaks! Gara-Gara Ucapan Puan, PDIP Batal Berlaga di Pilgub Sumbar


Mulyadi-Ali Mukhni, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat (Sumbar)  mengembalikan rekomendasi PDI Perjuangan.

Ali Mukhni mengaku bahwa keputusan itu diambil lantaran banyaknya desakan masyarakat yang kecewa bahkan mengecam pernyataan Puan Maharani beberapa waktu lalu.

Menanggapi itu, Ketua DPD PDIP Sumbar, Alex Indra Lukman di tempat terpisah mengatakan, "Drama ngalor-ngidul ini telah sampai pada ujungnya. DPD PDIP bersikap untuk tidak lagi mengikuti pemilihan gubernur Sumatera Barat 2020."

Mungkin "peribahasa" yang cocok untuk kasus ini: gara-gara satu-dua kalimat, PDIP Sumbar tamat. Harapan untuk setidaknya ikut berlaga di Pilgub sebagai pendukung pun sirna. Pernyataan Puan yang diharapkan bisa mendongkrak suara, justru menjadi blunder yang men-downgrade partainya.

Sebagai orang Minang, Puan seharusnya bisa membaca psikologi masyarakatnya. Berusaha mengambil hati mereka. Apalagi ayahnya, Taufiq Kemas, kata Arteria Dahlan adalah seorang Datuk yang disegani.

Namun yang dilakukan Puan justru sebaliknya. Ia menyinggung perasaan masyarakat Minang demi membanggakan dan menyanjung-nyanjung partainya.

"Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila," kata Puan, Rabu (2/9).

Ucapan yang dikesankan sebagai doa itu, dianggap menyerang dua elemen sekaligus. Masyarakat Minang dan partai politik yang lain.

Bisa jadi, keputusan Mulyadi-Ali Mukhni itu bukan hanya karena desakan masyarakat, tapi juga Demokrat dan PAN sebagai partai pengusung mereka. Karena dianggap bisa merusak elektabilitas paslon. Toh, dengan hanya dua partai itu, Mulyadi-Ali Mukhni masih memenuhi syarat berlaga di pilgub Sumbar.

Penulis: Rafif Amir
Editor: Rafif Amir
Join Telegram @rafifamir @rafif_amir
Cancel